Kisah Jin dan Sufi

Ada sebuah kisah menarik untuk Anda. Anu Said Ahmad bin Ali dari Baghdad yang meriwayatkannya.

Pada tahun 537 Hijriah anak gadisku yang berusia 16 tahun pergi ke teras rumah dan dari situ dia diculik Jin. Aku menemui Sayyidina Hadlrat Ghaus-ul-adham (‘Abdul Qadir dari Jilan) dan mengeluh kepadanya. Hadlrat menyuruhku mencarinya ke puing-puing di Karkh, sebuah tempat di Baghdad. Di sana aku haris duduk pada sebuah tempat dari lima gundukan yang ada di dalam arena yang harus aku ambil setelah membaca doa salam. Selanjutnya Sufi itu memberitahuku, bahwa setekah tengah malam akan banyak Jin dengan penampilannya yang sangat menakutkan lewat, tetapi mereka tidak bisa melukaiku atau pun menyebrangi arena yang aku tempati. Katanya, aku tidak usah takut. Aku juga diberitahu bahwa menjelang malam berakhir, raja Jin dengan seorang pengawalnya yang bertubuh besar akan lewat dan bertanya tentang misiku. Aku harus memberitahunya bahwa Hazrat ‘Abdul Qadir mengirimku kepadanya sehubungan dengan keluhanku. 

Aku melakasankan apa yang harus kuperbuat, dan ternyata setelah tengah malam banyak Jin yang lewat di depan mukaku tetapi tidak bisa memasuki arenaku. Terakhir raja Jin datang berkuda, diiringi pengawalnya. Dia berhenti dekat arenaku dan bertanya apa yang diurusku di situ. Aku ceritakan kepadanya bahwa Sayyidina ‘Abdul Qadir telah mengirimul kepadanya dan aku juga memberitahukan masalahku kepadanya. Kemudian dengan hormat raja turun dari kudanya dan duduk di belakangnya. Dia bertanya kepada mereka siapa yang menculik anak gadisku. Mereka menjawab bahwa mereka tidak tahu. 

Beberapa saat kemudian ada Jin yang maju dari belakang raja, dan memberi tahu raja bahwa dia menemukan anak gadisku. Dia adalah Jin dari Cina. Raja bertanya kepadanya, kenapa dia telah berani menculik gadis itu dari tempat sekitar Sayyidina Hazrat ‘Abdul Qair. Jin itu menjawab, bahwa dia telah jatuh cinta kepada gadis itu. Lalu raja memukul kepala Jin itu dan menyerahkan anak gadisku kepadaku.