….“argumen
dari desain”…. Alam semesta ini begitu kompleks dan beragam, yang tentunya
memerlukan adanya intelijensi tertinggi, desainer dunia dan pencipta, yang
dikenal oleh sebagian orang dengan nama "Tuhan". Lantas apakah Tuhan
dapat terbukti kebenarannya ?. Pada sisi lain, berbagai kekayaan dunia dapat
sepenuhnya dipertanggungjawabkan dengan teori ilmiah modern seperti evolusi dan
big bang. Tetapi tidak perlu untuk memperkenalkan Tuhan ke dalam persamaan
tersebut.
Keberadaan Tuhan
"benarkah" - atau dia hanya isapan jempol dari imajinasi kita?
Dalam kajian
filsafat kebenaran adalah ukuran dari kemampuan untuk menggambarkan fenomena
dan memprediksikannya. Keberadaan Tuhan (dalam pikiran seorang manusia) cukup
membuktikan kebenaran Tuhan itu ada. Misalnya, dengan asumsi bahwa Tuhan ada
memungkinkan kita untuk memprediksi banyak perilaku orang yang mengaku percaya
kepadaNya. Keberadaan Tuhan oleh karena itu niscaya benar (dalam pengertian
formal menyempit).
Kita tahu bahwa
Matahari ada. Kita tidak tahu bahwa Tuhan ada. Kita percaya bahwa Tuhan itu ada
- tetapi kita tidak pernah dan tidak tahu itu, dalam arti ilmiah dari kata
tersebut.
Seseorangpun
tidak dapat merancang bahkan satu percobaan untuk membuktikan bahwa Tuhan
menciptakan dunia, apalagi sampai memalsukanNya karena semua hal tersebut
diluar dari pikiran manusia.
Pengetahuan dan
keyakinan adalah seperti minyak dan air. Mereka tidak bisa bersatu. Pengetahuan
tidak mengarah pada keyakinan dan kepercayaan tidak menghasilkan pengetahuan.
Kepercayaan dapat menghasilkan keyakinan artinya sangat merasa pendapat. Namun
keyakinan tidak dapat menghasilkan pengetahuan.Kita percaya
Tuhan itu ada dan kita tidak pernah dan tidak tahu itu.
-PUBLICinspire-
0 comments :
Post a Comment
Satu komentar anda akan di baca oleh banyak orang,dan dua komentar anda akan lebih banyak di baca pula. silahkan berkomentar