FIKSI
dan NON-FIKSI
Fiksi
adalah suatu karya sastra yang mengungkap realitas
kehidupan sehingga mampu mengembangkan daya imajinasi. Sifat fiksi yaitu segala
sesuatu yang diungkapkan tidak dapat dibuktikan kebenarannya dalam kehidupan
sehari-hari, karena merupakan hasil rekaan.
Karangan Fiksi berisi
kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan imajinasi pengarang atau analisa
ilmiah. Fiksi imajinatif dapat berbentuk novel, dan cerita pendek (cerpen).
Fiksi ilmiah berupa fiksi yang ditulis berdasarkan ilmu pengetahuan, teori,
atau spekulasi ilmiah.
Karangan fiksi berusaha
menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembacanya. Itulah sebabnya, tulisan
ini lebih dipengaruhi oleh subjektifitas pengarangnya. Bahasa tulisan fiksi
selain bermakna denoktatif juga konotatif, dan asosiatif yaitu makna tidak
sebenarnya. Selain itu juga bermakna ekspresif yaitu membanyangkan suasana
pribadi pengarang. Bahasa tulisan fiksi juga sugestif yaitu bersifat
mempengaruhi pembaca dan plastis yaitu bersifat indah untuk menggugah perasaan
pembaca.
Nonfiksi
adalah karya sastra yang dibuat berdasarkan data – data
yang otentik saja, tapi bisa juga data itu dikembangkan menurut imajinasi
penulis. Karangan nonfiktif yaitu karangan yang dibuat berdasarkan fakta,
realita, atau hal-hal yang benar-benar dan terjadi dalam keidupan kita
sehari-hari. Tulisan nonfiktif biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah
populer, laporan, artikel, feature, skripsi, tesis, desertasi, makalah, dan
sebagainya.
Karangan nonfiktif
berusaha mencapai taraf objektifitas yang tinggi, berusaha menarik, dan
menggugah nalar (pikiran) pembaca. Bahasa karangan nonfiktif bersifat
denotative dan menunjukan pada pengertian yang sudah terbatas sehingga tidak
bermakna ganda.
RANGKUMAN
dan IKHTISAR
Rangkuman
atau ringkasan adalah bentuk ringkas dari karangan dengan
masih memperlihatkan sosok dasar dari aslinya. Inti tidak meninggalkan urutan
dasar yang melandasinya. Dengan kata lain rangkuman memangkas hal-hal yang
lebih kecil. meliputi gagasan utama bacaan sedangkan kerangka dasar masih
tampak jelas.
Ciri-ciri ringkasan:
- Struktural wacananya tetap tidak berubah sesuai dengan teks bacaan, di mana inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
- Kerangka dasar masih tampak jelas
- Memendekkan suatu bacaan atau memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas
- Bentuknya lebih pendek atau lebih ringkas dengan tujuannya untuk memangkas gagasan.
Ikhtisar
atau intisari pada dasarnya sama dengan ringkasan
dilihat dari tujuannya, keduanya mengambil betuk kecil dari suatu karangan
panjang. Perbedaannya ikhtisar tidak mempertahankan urutan gagasan yang
membangun karangan itu, terserah pada pembuat ikhtisar. Untuk mengambil inti
dia bebas mengambil kata-kata, asal tetap menunjukan inti dari bacaan tersebut.
Ciri- ciri ikhtisar:
- Tidak mempertahankan urutan gagasan atau Tidak terikat dengan struktur wacana
- Bebas mengkombinasikan kata-kata asal tidak menyimpang dari inti.
- Tujuannya untuk mengambil inti, berisi bagian – bagian penting dalam teks wacana,
- Memendekkan suatu bacaan,
Rangkuman
|
Ikhtisar
|
- Membuat
betuk kecil karangan
- Mereproduksikan
kata pengarang
- Mempertahankan
urutan gagsan karangan yang membangun sosok/ bahan karangan.
- Penyusunan
terikat penataan, isi, dan sudut pandang.
- Bersifat
objektif, menyusun tidak boleh mengubah susunan maupun sudut pandang.
- Kalimat
pendek dan senada dengan kalimat bacaan.
|
- Mengambil intinya
- Mereproduksikan
kembali secara kreatif kata dari pengarang.
- Urutan
gagasan yang diungkap kembali tidak seperti urutan gagasan karangan.
- Penyusunan
bebas, mengungkapkan apa yang menurutnya mewakili inti bacaan.
- Subjektif,
penyusunan boleh mengubah menurutnya yang mewakili init
- Kalimat cenderung sesaui dengan keinginan
penyusuanan.
|
*Perbandingan
mendasar antara rangkuman dan ikhtisar
Contoh
Buku nonfiktif, artikel jurnalis yang di muat Kompas, 5 Agustus 2012
TRADISI BUKA
PUASA BERSAMA
Buka puasa bersama kini
seolah menjadi kegiatan yang tak terpisahkan dari ibadah di bulan Ramadhan.
Kegiatan ini dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat, dari kelas bawah
hingga kelas atas. Bahkan, di bulan Ramadhan, kegiatan politik pun menyeeuaikan
dengan jadwal puasa hingga dibungkus dengan acara buka puasa bersama. Bahkan
89,7 persen responden jajak pendapat menjawab bahwa kegiatan tersebut memiliki
manfaat secara sosial untuk membangun kebersamaan. Meskipun puasa baru
menginjak hari ke-12, sudah 38,4 persen responden yang mengaku telah menghadiri
acara buka puasa bersama.
oleh Gunawan
Langkah Menentukan Intisari dari Bacaan
- membaca uraian asli pengarang sampai tuntas agar memperoleh gambaran atau kesan umum dan sudut pandang pengarang. Pembacaan hendaklah dilakukan secara saksama dan diulang sampai dua atau tiga kali untuk dapat memahami isi bacaan secara utuh.
- membaca kembali bacaan yang akan dirangkum dengan membuat catatan pikiran utama atau menandai pikiran utama setiap uraian untuk setiap bagian atau setiap paragraf.
- dengan berpedoman hasil catatan, mulai menentukan satu intisari dari gagasan atau pikiran utama dan menyusun kalimat-kalimat yang bertolak dari hasil catatan tersebut berdasarkan bahasa sendiri.
- baca kembali hasil intisari dan mengadakan perbaikan apabila dirasa ada kalimat yang kurang koheren.
- tulis kembali hasil intisari berdasarkan hasil perbaikan dan pastikan bahwa intisari yang dihasilkan lebih pendek dibanding dengan pikiran-pikiran pokok di catatan semula
0 comments :
Post a Comment
Satu komentar anda akan di baca oleh banyak orang,dan dua komentar anda akan lebih banyak di baca pula. silahkan berkomentar