Tuesday, December 11, 2012

Melukis Motif Batik

0 comments
You can see what pitcures i had drawn. yaitu GAMBAR BATIK. Bagus? hmm mungkin cukup bagus untuk pemanasan pertama. Ini adalah project kecil untuk tugas kesenian, butuh waktu 2 sampai 3 hari yang mengharuskan saya melukis motif batik sebagus dan semenarik mungkin. Sedikit berbagi, untuk sketsa motif yang saya buat tidaklah menyulitkan dan membutuhkan waktu yang lama, hanya saja dalam pewarnaan cukup sulit, karena permainan gradasi warna begitu saya perhatikan. Alhasil bisa anda nilai sendiri. lets creative on your field fella.
Read more...

Monday, December 10, 2012

Pola Paragraf Induktif/Deduktif dan Unsur - unsur Puisi

7 comments
A.      PENGERTIAN POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
Pola pengembangan paragraf (penalaran) adalah pemikiran untuk memperoleh kesimpulan atau pendapat yang logis berdasarkan data yang relevan. Dengan kata lain penalaran adalah proses penafsiran data sebagai dasar untuk menarik suatu kesimpulan.
Berdasarkan prosesnya, penalaran terdiri atas induksi dan deduksi. Yang termasuk penalaran induksi adalah generalisasi, analogi, dan sebab akibat, sedangkan yang termasuk penalaran deduksi adalah silogisme dan entimem.

B.      POLA PARAGRAF INDUKTIF
Penalaran induksi adalah suatu proses berfikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Proses penalaran ini mulai bergerak dari penelitian dan evaluasi fenomena - fenomena yang ada.



1.       Generalisasi
                Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup fenomena tadi. Pada generalisasi, peristiwa yang dikemukakan harus memadai agar dapat ditarik kesimpulan yang terpercaya kebenarannya.
Bagan dan contoh

Contoh:
Saya melihat orang oran gasyik membaca koran di halte bus. Kegiatan serupa juga saya jumpai di peron stasiun kereta api. Saat saya jalan – jalan di taman hal yang sama juga saya lihat orang duduk bersantai sambil membaca koran. Bahkan, ketika saya keluar ruang dan samapai di trotoar, saya melihat berderet anak sekolah, kaula muda, dan orang dewasa semua sedang membaca. Jadi, banyak orang yang memanfaatkan waktu untuk mebaca.

2.       Analogi
Dalam analogi, dua macam hal diperbandingkan dengan hanya memperhatikan persamaannya, tanpa memperhatikan perbedaannya. Jadi kesimpulan yang didapat didasarkan pada persamaan diantara dua hal yang berbeda.

Contoh:
Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih. bayi akan dibentuk pribadinya sesuai dengan didikan yangg diterimanya seperti kertas dapat diiisi dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan pemiliknya. Bila bayi di didik dengan baik maka akan seperti kertas yang terisi dengan hal-hal yang bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Jadi, membentuk kepribadiaan baik seorang anak ibarat menulisi kertas putih dengan hal-hal yang bermanfaat.

3.       Sebab akibat
bertolak dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui kemudian bergerak menuju satu kesimpulab sebagai akibat yang terdekat.

Contoh :
(1) sepuluh tahun yang lalu hutan bakau dibabat habis-habisan.(2)lahan bekas hutan bakau itu disulap menjadi tambak-tambak udang windu.(3)memang, pada waktu itu pengusaha udang itu memperoleh keuntungan besar karena harganya sangat mahal diluar negeri.(4)akan tetapi, setelah barang dagangan itu tidak laku dipasaran internasional, para pengusaha kembali ke kota, meninggalkan kerusakan lingkungan.(5)laut tercemar karena hutan bakau yang menyaring limbah yang masuk kelaut tidak ada lagi.(6)sekarang , puluhan ribu nelayan sulit meghidupi keluarganya karena tak ada ikan yang dapat ditangkap ditepi pantai.

C.      POLA PARAGRAF DEDUKTIF
proses penalaran deduksi berusaha menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum

1.       Silogisme
PREMIS UMUM                 A=Setiap pemimpin yang baik”B=”selalu memerhatikan kesejahteraan anak buahnya.”
PREMIS KHUSUS              C=”Rahadian”A=“pemimpin yang baik.”
SIMPULAN                          C=”Rahadian” B=selalu memerhatikan kesejahteraan anak buahnya.”
Rumusnya
PU= A+B
PK= C+A
S   = C+B

2.       Entimen
Rumusnya:  S (C+B) karena PK (C+A)
maka, Entimem dari silogisme di atas adalah:
C= Rahadia” B= selalu memerhatikan kesejahteraan anak buahnya karena” C= ia A=pemimpin yang baik”

D.      UNSUR – UNSUR PUISI

1.       TEMA PUISI
Tema adalah sesuatu yang menjiwai puisi tersebut atau suatu pokok yang ingin disampaikan oleh penyair. Perhatikan sepenggal puisi karya Armyn Pane berikut:

KEMBANG SETENGAH JALAN
Mejaku hendak dihiasi
Kembang jauh dari gunung
Kau petik sekarang kembang
Jauh jalan panas hari
Bunga layu setengah jalan

Setelah membaca puisi tersebut dengan baik dapat kita ambil kesimpulan bahwa temanya adalah sesuatu yang tak sampai (kasih tak sampai atau cinta bertepuk sebelah tangan).

2.       AMANAT
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembacanya. Perhatikan sepenggal puisi karya Waluyati berikut.

SIAPA?
Tersebar engkau, kamu sengsara
Duduk meratap di seluruh kota
Dan suara tangisku membumbung, memilukan hati

Berdasarkan puisi tersebut kita dapat menangkap pesan penyair bahwa sebaiknya kita mengasihi kaum dhuafa (orang – orang miskin).

3.       DIKSI
Diksi adalah pilihan kata yang diusahakan oleh penyair secermat dan seteliti mungkin. Perhatikan penggalan puisi karya Chairil Anwar berikut.

DOA
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
                Biar susah sungguh
                Mengingat Kau penuh seluruh

Pilihan kata mengingat Kau penuh seluruh merupakan diksi yang sangat tepat untuk menggambarkan kesempurnaan Tuhan.

4.       PENCITRAAN
Pencitraan merupakan pilihan kata yang digunakan oleh penyait untuk dapat menggugah daya imajinasi kita sehingga kita melihat, mendengarkan, merasakan secara fantasi (imaji). Perhatikan sepenggal puisi karya Amir Hamzah berikut.

BERDIRI AKU
Berdiri aku di senja senyap
Camar melayang menepis buih
Melayah bakau mengurai puncak
Menjulang datang ubur berkembang
                Angin pulang menyejuk bumi
                Menepuk teluk mengepas emas
                Lari ke gunung memuncak sunyi
                Berayun-ayun di atas alas

Imajinasi kita sungguh tergugah oleh puisi tersebut. Kita seakan – akan bisa menyaksikan sendiri bagaimana hembusan angin menerpa tubuh kita dan suasana laut pada waktu senja.

5.       RIMA/BUNYI
Rima adalah persamaan bunyi yang menyebabkan puisi tersebut indah ketika dibaca

6.     GAYA BAHASA
Gaya bahasa adalah cara yang digunakan penyair untuk membangkitkan dan menciptakan imajinasi pembaca dengan menggunakan majas
1.       Majas perumpamaan/simile. kedua orang itu seperti pinang dibelah dua
2.       Majas metafora.  pemuda adalah harapan bangsa
3.       Majas personafikasi.  ombak menerjang batu karang dengan kerasnya
4.       Majas alegori. mereka mengarungi lautan kehidupan dengan bahtera rumah
5.       Majas Pleonasme. barisan itu melangkah maju ke depan
6.       Majas hiperbola. suaranya menggelegar membelah angkasa
7.       Majas Tautologi. kehidupannya amat sangat miskin
8.       Majas perifaris. sebelum matahari terbit dia sudah berangkat ke kantor
9.       Majas litotes. apakah yang kau harapkan dari aku yang hina ini
10.   Majas paradoks. dia merasa kesepian di tengah kota yang ramai ini
11.   Majas klimaks. jangankan sepuluh ribu, seratus ribu, sejuta pun akan kuberikan padamu untuk biaya sekolahmu
12.   Majas antiklimaks. jangankan sepuluh ribu, seratus ribu, seribu pun aku tak punya
13.   Majas metonimia. kami sekeluarga mudik ke kampung halaman dengan naik kijang
14.   Majas sinekdoke
-                      Pars pro toto. Ibu membeli seekor ayam untuk lauk pauk
-                      Totem pro parte. Indonesia gagal meraih piala sudirman
15.   Majas alusio. peristiwa tanjung priok itu membuat trauma masyarakat
16.   Majas Eufimisme. saya meminta izin ke kamar kecil sebentar, Bu
17.   Majas Paralelisme
-                      Anafora. Sunyi itu duka Sunyi itu kudus Sunyi itu lupa
-                      Epifora. beta pattirajawane Kikisan laut Berdarah laut
18.   Majas repitisi. Bukan, bukan aku yang menyembunyikan bukunya
19.   Majas tropen. Hari ini ayah saya terbang dari Surabaya
20.   Majas kontrakdisio interminis. Seluruh siswa sudah mengerjakan tugasnya kecuali si Fulan

PEREMPUAN PEREMPUAN PERKASA
Oleh Hartoyo Andangjaya

Perempuan- perempuan yang membawa bakul di pagi buta
Dari manakah mereka
Ke stasiun mereka datang dari bukit – bukit
Sebelum peluit kereta pagi terjaga (1)
Sebelum haru bermula dalam pesta kerja (2)
Perempuan- perempuan membawa bakul dalam kereta
Kemanakah mereka
Di atas roda – roda baja (3) mereka berkendara
Mereka berlomba dengan surya menuju gerbang kita
Mereka hidup di pasar-pasar kota
Perempuan- perempuan yang membawa bakul di pagi buta
Siapakah mereka
Mereka itulah ibu – ibu yang perkasa (4)
Akar – akar (5) yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota
Mereka cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa

Penjelasan
(1)Majas personafikasi
(2) majas hiperbola
(3) majas metafora
(4) majas hiperbola
(5) majas metafora

Dari puisi di atas diketahui
a. Tema puisi Kegigihan wanita desa dalam mencari nafkah.
b. Pencitraan puisi Pengungkapan dalam puisi yang acuannya bersifat indrawi, seperti perasa, penglihatan, penciuman, pendengaran, dan gerakan.

E.         JENIS – JENIS PUISI

1.            PUISI LAMA

Syair yang berciri-ciri
•             Tiap bait 4 baris
•             Tiap baris 9 – 12 suku kata
•             Bersajak a a a a
•             Dari sastra Arab
Contoh
Sekalian bintang sudahlah pasti
Bulannya juga memutus hati
Boleh lama pungguk menanti
Habislah bulan tahun berganti

Pantun yang berciri-ciri
•             Tiap bait 4 baris
•             Tiap baris 9 – 12 suku kata
•             Bersajak abab
•             Baris 1&2 sampiran, baris 3&4 isi
•             Asli Indonesia
Contoh
Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh

2.       PUISI BARU

Syair yang berciri - ciri :
•             Tiap bait 2 baris
•             Tiap baris 9 – 12 suku kata
•             Bersajak ab
•             Baris 1 sampiran baris 2 isi
•             Berupa sindiran, ejekan, atau cemoohan
Contoh
1              Sebab pulut santan binasa
                Sebab mulut badan binasa

2              Dahulu Loyang sekarang besi
                Dahulu sayang sekarang benci              

Pantun yang berciri - ciri:
•             Tiap bait 2 baris
•             Tiap baris 9 – 12 suku kata
•             Bersajak a a
•             Baris 1 sebab baris 2 akibat
•             Berupa nasihat
Contoh
1              Kepada orang tua hendaklah hormat
                Agar selamat dunia akhirat

2              Kurang pikir kurang siasat
                Tentu dirimu kelak tersesat          



Read more...

Sunday, November 25, 2012

Diklat PMR Wira SMA N 15 Palembang

0 comments







































Read more...

Sunday, November 11, 2012

Mencari Ikhtisari Buku Non-Fiksi

0 comments


FIKSI dan NON-FIKSI
Fiksi adalah suatu karya sastra yang mengungkap realitas kehidupan sehingga mampu mengembangkan daya imajinasi. Sifat fiksi yaitu segala sesuatu yang diungkapkan tidak dapat dibuktikan kebenarannya dalam kehidupan sehari-hari, karena merupakan hasil rekaan.
Karangan Fiksi berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan imajinasi pengarang atau analisa ilmiah. Fiksi imajinatif dapat berbentuk novel, dan cerita pendek (cerpen). Fiksi ilmiah berupa fiksi yang ditulis berdasarkan ilmu pengetahuan, teori, atau spekulasi ilmiah.
Karangan fiksi berusaha menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembacanya. Itulah sebabnya, tulisan ini lebih dipengaruhi oleh subjektifitas pengarangnya. Bahasa tulisan fiksi selain bermakna denoktatif juga konotatif, dan asosiatif yaitu makna tidak sebenarnya. Selain itu juga bermakna ekspresif yaitu membanyangkan suasana pribadi pengarang. Bahasa tulisan fiksi juga sugestif yaitu bersifat mempengaruhi pembaca dan plastis yaitu bersifat indah untuk menggugah perasaan pembaca.
Nonfiksi adalah karya sastra yang dibuat berdasarkan data – data yang otentik saja, tapi bisa juga data itu dikembangkan menurut imajinasi penulis. Karangan nonfiktif yaitu karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang benar-benar dan terjadi dalam keidupan kita sehari-hari. Tulisan nonfiktif biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel, feature, skripsi, tesis, desertasi, makalah, dan sebagainya.
Karangan nonfiktif berusaha mencapai taraf objektifitas yang tinggi, berusaha menarik, dan menggugah nalar (pikiran) pembaca. Bahasa karangan nonfiktif bersifat denotative dan menunjukan pada pengertian yang sudah terbatas sehingga tidak bermakna ganda.

RANGKUMAN  dan IKHTISAR
Rangkuman atau ringkasan adalah bentuk ringkas dari karangan dengan masih memperlihatkan sosok dasar dari aslinya. Inti tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain rangkuman memangkas hal-hal yang lebih kecil. meliputi gagasan utama bacaan sedangkan kerangka dasar masih tampak jelas.
Ciri-ciri ringkasan:
  1. Struktural wacananya tetap tidak berubah sesuai dengan teks bacaan, di mana inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
  2. Kerangka dasar masih tampak jelas
  3. Memendekkan suatu bacaan atau memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas
  4. Bentuknya lebih pendek atau lebih ringkas dengan tujuannya untuk  memangkas gagasan.


Ikhtisar atau intisari pada dasarnya sama dengan ringkasan dilihat dari tujuannya, keduanya mengambil betuk kecil dari suatu karangan panjang. Perbedaannya ikhtisar tidak mempertahankan urutan gagasan yang membangun karangan itu, terserah pada pembuat ikhtisar. Untuk mengambil inti dia bebas mengambil kata-kata, asal tetap menunjukan inti dari bacaan tersebut.
Ciri- ciri ikhtisar:
  1. Tidak mempertahankan urutan gagasan atau Tidak terikat dengan struktur wacana
  2. Bebas mengkombinasikan kata-kata asal tidak menyimpang dari inti.
  3. Tujuannya untuk mengambil inti, berisi bagian – bagian penting dalam teks wacana,
  4. Memendekkan suatu bacaan,


Rangkuman
Ikhtisar
-  Membuat betuk kecil karangan
-  Mereproduksikan kata pengarang

-  Mempertahankan urutan gagsan karangan yang membangun sosok/ bahan karangan.
-  Penyusunan terikat penataan, isi, dan sudut pandang.

-  Bersifat objektif, menyusun tidak boleh mengubah susunan maupun sudut pandang.

-  Kalimat pendek dan senada dengan kalimat bacaan.
-    Mengambil intinya
-    Mereproduksikan kembali secara kreatif kata dari pengarang.
-    Urutan gagasan yang diungkap kembali tidak seperti urutan gagasan karangan.
-    Penyusunan bebas, mengungkapkan apa yang menurutnya mewakili inti bacaan.
-     Subjektif, penyusunan boleh mengubah menurutnya yang mewakili init
-     Kalimat cenderung sesaui dengan keinginan penyusuanan.
*Perbandingan mendasar antara rangkuman dan ikhtisar


Contoh Buku nonfiktif, artikel jurnalis yang di muat Kompas, 5 Agustus 2012
TRADISI BUKA PUASA BERSAMA      
Buka puasa bersama kini seolah menjadi kegiatan yang tak terpisahkan dari ibadah di bulan Ramadhan. Kegiatan ini dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat, dari kelas bawah hingga kelas atas. Bahkan, di bulan Ramadhan, kegiatan politik pun menyeeuaikan dengan jadwal puasa hingga dibungkus dengan acara buka puasa bersama. Bahkan 89,7 persen responden jajak pendapat menjawab bahwa kegiatan tersebut memiliki manfaat secara sosial untuk membangun kebersamaan. Meskipun puasa baru menginjak hari ke-12, sudah 38,4 persen responden yang mengaku telah menghadiri acara buka puasa bersama.
oleh Gunawan

Langkah Menentukan Intisari dari Bacaan
  • membaca uraian asli pengarang sampai tuntas agar memperoleh gambaran atau kesan umum dan sudut pandang pengarang. Pembacaan hendaklah dilakukan secara saksama dan diulang sampai dua atau tiga kali untuk dapat memahami isi bacaan secara utuh.
  • membaca kembali bacaan yang akan dirangkum dengan membuat catatan pikiran utama atau menandai pikiran utama setiap uraian untuk setiap bagian atau setiap paragraf.
  • dengan  berpedoman  hasil  catatan,  mulai menentukan satu intisari dari gagasan atau pikiran utama dan menyusun kalimat-kalimat yang bertolak dari hasil catatan tersebut berdasarkan bahasa sendiri.
  • baca kembali hasil intisari dan mengadakan perbaikan apabila dirasa ada kalimat yang kurang koheren.
  • tulis kembali hasil intisari berdasarkan hasil perbaikan dan pastikan bahwa intisari yang dihasilkan lebih pendek dibanding dengan pikiran-pikiran pokok di catatan semula

Read more...

Saturday, October 27, 2012

Gurindam

0 comments

Arti kata Gurindam berasal dari India, yaitu kirindam yang berarti mula-mula amsal atau perumpamaan. Menurut pengertiannya, Gurindam yaitu suatu puisi Melayu lama yang terdiri dari dua bait, dimana tiap bait terdiri dari dua baris kalimat dengan irama yang sama dan merupakan kesatuan yang utuh. Untuk membuktikannya, mari disimak contoh gurindam 12 pasal 1 berikut


Barang siapa tiada memegang agama.
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat.
maka ia itulah orang ma'rifat
Barang siapa mengenal Allah.
suruh dan tegahnya tiada ia menyalah.
Barang siapa mengenal diri.
maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari.
Barang siapa mengenal dunia.
tahulah ia barang yang terpedaya.
Barang siapa mengenal akhirat.
tahulah ia dunia mudarat.


Dari contoh di atas, secara kasat mata kita dapat mengetahui karakterisitik daripada Gurindam, diantaranya:
  1. Terdiri atas dua baris atau larik dalam 1 bait
  2. Berima /aa/hh/ii/…
  3. Baris pertama merupakan syarat dan baris kedua berisi akibat
  4. Selalu berisi nilai-nilai, nasehat dan Berisi ajaran, budi pekerti, atau nasihat keagamaan.

Dalam sebuah Gurindam terkandung nilai pengamalan. Nilai pada hakikatnya adalah susuatu yang dapat dipetik manfaatnya. Nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam bisa berupa:
  1.  nilai moral kehidupan manusia dengan diri sendiri yang meliputi: kearifan, kesederhanaan, kejujuran, keberanian hidup, dan kewaspadaan hidup,
  2. nilai moral kehidupan manusia dengan orang lain yang meliputi: kesetiaan kepada sesama manusia, kebersamaan hidup, dan penghormatan kepada orang lain,
  3. nilai moral kehidupan manusia dengan Tuhan yang meliputi: percaya kepada Tuhan dan istiqomah

will be continued……


Read more...

Saturday, July 21, 2012

Fenomena Abad 21 antara Manusia dan Teknologi

0 comments
Proses globalisasi dibuktikan dengan citra inovasi teknologi yang semakin menggeliat. Banyak orang tercebur dalam kenikmatan lewat fitur yang dihadirkan kemasan produk berteknologi,itulah sebab mengapa teknologi memiliki daya tarik yang tinggi. 

Menurut Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu produk, informasi dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan oleh warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan. Dilatarbelakangi dari pengertian tersebut, teknologi memunculkan sebuah fakta menarik, yaitu ketika manusia menciptakan teknologi, dan membuatnya semakin mutakhir, entah mengapa teknologi itu mengubah drastis sebagian besar pribadi pemakainya. Penulis mengistilahkan banyak manusia sudah terkomputerisasi.

Pembaca bisa mengkoreksi pernyataan di atas terhadap beberapa  fenomena yang akan dibeberkan. Keyakinan saya bila bukan anda yang telah terkomputerisasi, maka teman, adik, orangtua, hingga sanak saudara atau beberapa dari mereka telah menunjukkan fenomena luar biasa ini.
  • Ketika mendengar nada dering Handphone anda segera membuka dan mengangkatnya, sedangkan ketika anda mendengar suara adzan yang memanggil untuk sholat maka kalian akan mencoba mengatakan nanti pada hati kalian.
  • Ketika pulsa habis maka anda akan berkorban apa saja untuk mampu membeli, sedangkan apabila ada yang meminta sedekah apa kita bisa melakukan pengorbanan seperti halnya membeli pulsa?
  • Ketika membaca sms mungkin anda akan terlena dan menjadi khusuk dalam membacanya, terutama sms dari pacar yang membuat anda tersenyum-senyum sendiri, bahkan orang yang disamping tanpa salah anda cuekkan dan terlalu serunya sampai-sampai anda tidak mau berhenti smsan. Coba bayangkan ketika anda membaca Al-Qur'an?, membaca alkitab? Paling hanya anda sudah ingin berhenti.
Pengguna (user) perlu berpikir kritis. Fenomena abad 21 dengan canggihnya teknologi dapat mengubah seseorang sedemikian rupa. Banyak teknologi  mempengaruhi individu pada tingkat personal, contoh di atas menunjukan bahwa teknologi telah menjadi kebutuhan yang harus ada dalam keseharian pengguna.

Pemakaian teknologi bermanfaat sekali dengan syarat tanpa harus menomor dua kan kewajiban kita pada sesama manusia, terutama kepada Tuhan. Banyak kebaikan memahami teknologi, satu sisi positifnya menghilangkan kekakuan terhadap perkembangan zaman. Inti mengaplikasikan teknologi di mana kita sebagai user, secerdas – cerdas langkah harus di bekali benteng ilmu supaya tidak terjerumus atas kehadirannyai. Bila menyeberangi pandangan filsafat, kita patut merenungkan mengapa kita yang menciptakan nya membuat ia balik menyerang kita sang pencipta, padahal posisi saya dan juga anda lebih berkuasa dari padanya. (Analogi antara manusia dan Sang Pencipta). Pahamilah maka anda akan mendapat sisi kebenaran.
-PUBLICinspire-

Daftar Pustaka
*Syamrilaode,Pengertian Teknologi Menurut Para Ahli. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2060372-pengertian-teknologi-menurut-para-ahli/. Diakses pada tanggal 22 Juli 2012.
*Admin, Infoyazid. www.info-yazid.com/. Diakses pada tanggal 22 Julii 2012.
Read more...

Friday, July 20, 2012

3 golongan orang yang sia-sia berpuasa

0 comments


Marhaban Ya Ramadhan. Alhamdulillah rasa syukur yang luar biasa penulis haturkan kepada Allah SWT, atas nikmatNya untuk seluruh alam termasuk nikmat yang penulis rasakan karena dipertemukannya kembali bersama Ramadhan. Alhamdulillah.

21/7/2012, Hari yang penuh suka cita ini adalah hari pertama menjalani ibadah puasa. Kemaren, 1st tarawih yang penulis lakukan sangat terasa kenikmatannya. Begitu juga, setiap malam kedepan adalah waktu yang dinantikan bilamana hati dan telinga akan diperdengarkan dengan cerama tarawih. 

Sahabat yang saya cintai karena Allah. Isi yang saya tangkap dari ceramah ramadhan kemaren bahwa dalam Kitab Darul Nafis dituangkan 3 golongan orang yang sia-sia berpuasa. Karangan As Syeh Muhammad Nafis Ibn Idris Al Banjari ini menerangkan bahwa ALLAH tidak menerima ibadah pada pagi siang dan malamnya orang berpuasa jika

Anak Durhaka kepada Orang Tua dan belum meminta maaf.
Oleh karena itu mari mengoreksi diri apakah sudah kita meminta maaf kepada Orang tua. Ridhanya Orang tua adalah ridhonya Allah. Dan kebaikan seorang anak yang paling utama yaitu mendoakan kedua Orang tuanya. Insyaallah doa anak yang soleh dan telah meminta maaf kepada Orang tua karena Allah di hijabah oleh Nya, sebagai pahala jariyah dan amal yang tiada putus-putus bagi keduanya walaupun mereka telah tiada.

Istri yang berani menentang pada suaminya atau Suami yang kasar pada isterinya.
Para istri yang merasa ada kesalahan maka meminta maaflah kepada suaminya. Dosa istri baik yang dibuatnya secara pribadi atau karena anak mereka diminta pertanggung jawabannya dihadapan Allah. Oleh karena itu di moment bulan ramadhan ini bersama-sama lah sepasang suami istri mencari keberkahanNya, tanpa ada pertentangan yang akan menghalangi diri mereka untuk mencium bau Surga Firdaus


Orang yang memutuskan tali silaturahmi atau menyakitin sesama muslim.

Hadits mengatakan bahwa muslim itu ibarat satu tubuh, apabila salah satu anggota tubuh sakit maka tubuh yang lain merasa sakit. Dapat di ambil hikmah nya bahwa sesama muslim di larang menyakiti apabila tidak ingin puasanya sia-sia. Begitu pula bila kita memutuskan tali silatuhrami maka satu tubuh yang mulanya kokoh akan tergoncang sekuat-kuatnya walau tanpa kita sadari hal tersebut terjadi.


Relakah pahala puasa kita terambil untuk 3 hal di atas. Penuhilah hari Puasa ini dengan barokah dan kemohon ampunan kita kepada Allah. Astaghfirullahaladzim.
-PUBLICinspire- 
Read more...